Penetrasi Kurang “Licin”, Air Liur Bisa Jadi Solusi
Ada kalanya produksi cairan pelumas yang keluar dari vagina saat seks terasa kurang banyak. Bisa jadi karena faktor lemahnya rangsangan, kecapekan, atau kurang bersemangat.
Pelumasan atau lubrikasi ini penting sekali digunakan dalam aktivitas seks. Cairan licin tersebut punya peran agar vagina tidak merasa sakit saat pria melakukan penetrasi dengan kemaluannya. Selain itu, wanita lebih merasa “nikmat” saat pentrasi berlangsung.
Ada beberapa produk lotion yang berguna sebagai pengganti lubrikasi alami. Hanya saja, ketika tidak mendapatkan produk ini, Anda masih punya pelumas alami lainnya. Jawabannya yaitu: air liur.
Meski mungkin terasa agak jijik, ludah menjadi pelumas alami untuk melancarkan proses penetrasi sejak zaman dahulu. Keamanannya terjaga selama pasangan tidak ada yang memiliki penyakit menular. Seperti herpes mulut, radang gusi, sakit tenggorkan, dan penyakit lain yang menyerang mulut.
Kuman yang ada di mulut akan membahayakan organ kemaluan kalau sampai menginfeksi. Kuman ba masuk lewat saluran kencing pada pria, atau masuk ke rahim melalui liang vagina. Oleh karena itu, pastikan dulu air liur yang dipakai berasal dari mulut pasangan yang sehat.
Saat kondisi mulut sedang sehat, air liur bisa diambil dan ditempatkan ke organ kemaluan. Sifatnya yang juga seperti lendir, membuat air liur terasa licin waktu digunakan dalam proses penetrasi.
“Sangat aman menggunakan air liur sebagai lubrikasi,” ujar Patti Britton, PhD, seksolog dari California dan penulis buku The Art of Sex Coaching.
0 comments:
Post a Comment